Rabu, 13 Januari 2010

Kesehatan

Fungsi Vitamin A.

 Penelihatan.
Vitamin A berfungsi dalam pengelihatan normal pada cahaya remang. Didalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinol. Retinol kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah – ungu (visual purple) atau rodopsin. Rodopsin ada didalam sel khusus didalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merah – ungu ini berubah menjadi kuning dan retina dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi rangsangan elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal, yang kemudian mengikat opsin lagi untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama proses ini dan harus digantikan oleh darah. Jumlah retinol yang tersedia didalam darah menentukan kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian bertindak kembali sebagai bahan reseptor didalam retina. Pengelihatan dengan cahaya samar – samar / buram bias terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
Kebutuhan vitamin A untuk pengelihatan dapat dirasakan, bila kita dari cahaya terang diluar kemudian memasuki ruangan yang remang – remang cahayanya. Mata membutuhkan waktu untuk dapat melihat. Kecepatan mata beradaptasi setelah terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitamin A yang tersedia di dalam darah untuk membentuk rodopsin. Tanda pertama kekurangan vitamin A adalah rabun senja. Suplementasi vitamin A dapat memperbaiki pengelihatan yang kurang bila itu disebabkan oleh kekurangan vitamin A.

 Diiferensiasi Sel.
Diiferensiasi sel terjadi bila sel – sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau fungsi semuanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan sperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anak – anak, dewasa dan masa tua. Diduga vitamin A, dalam bentuk asam retinoat memang peranan aktif dalam kegiatan inti sel, dengan demikian dalam pengaturan factor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap sintesis protein. Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi sel yang dapat dikaitkan dengan perubahan perwujudan gen – gen tertentu. Sel – sel yang paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel – sel epitel khusus, terutama sel – sel goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mukus atau lendir.
Mukus melindungi sel – sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel lain yang berbahaya. Lapisan mukus pada dinding lambung juga melindungi sel – sel lambung dari cairan lambung. Dibagian atas saluran pernapasan sel – sel epitel secara terus – menerus menyapu mukus keluar, sehingga benda – benda asing yang mungkin masuk akan terbawa keluar. Bila terjadi infeksi, sel – sel goblet akan mengeluarkan lebih benyak mukus yang akan mempercepat pengeluaran mikroorganisme tersebut. Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel – sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel – sel epitel bersisik dan kering ( keratinized ). Kulit menjadi kering dan kasar dan luka sukar sembuh. Peranan vitamin A diduga berkaitan dengan dua hal : (a) peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat dalam pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel dan (b) kompleks vitamin A – CRBP masuk kedalam nukleus sel sehingga mempengaruhi DNA.

 Reproduksi.
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pempentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan. Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkatkan untuk kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.



Sumber : Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar